Bicara
soal pemilu dalam sebuah partai politik, tentunya hal ini tidak lazim lagi
untuk dikalangan masyarakat, karna hampir setiap waktu di Negara kita melakukan
pemilihan. Disamping itu sebagaimana kita ketahui bahwa partai politik
merupakan salah satu usaha atau alat, cara untuk mempengaruhi rakyat secara persuasive,
seperti dengan melakukan komunikasi massa, loby, pendekatan dan lain-lain
sebagainya, dan hal ini merupakan semata-mata bertujuan untuk menarik simpati
dari masyarakat
Persaingan dalam kekuasaan partai
politik tentunya tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan, baik itu dalam
pendidikan, pekerjaan, hiburan, dan tentunya dalam dunia politik itu sendiri. Melihat
kondisi sekarang, dimana semakin banyak bakal calon yang ingin ikut berkompetisi
dalam pencaturan persaingan partai politik, hal ini akan menimbulkan persaingan
parpol, yang semakin ketat di tahun 2014. Pada dasarnya Politik digunakan untuk
mencari kekuasaan, mempertahankan kekuasaan dan memperbesar kekuasaan. Orang-orang
dalam politik tidak pernah merasa puas. Setelah pencarian kekuasaan berjalan
dengan mulus atau katakanlah mereka berhasil mendapatkan kekuasaan yang mereka
idam- idamkan, mereka tidak cukup puas hanya sampai di situ saja. Mereka akan
selalu berusaha untuk mempertahankan kekuasaan mereka dan kemudian mereka
memperbesar kekuasaannya.
Persaingan atau pertarungan memperebutkan kekuasaan disetiap
daerah di negeri ini sering kali dilakukan dengan cara-cara yang tidak wajar.
Janji-janji para calon pemimpin untuk memajukan kesejahteraan dan mencerdaskan
masyarakat semata mata sering dijadikan sebuah alasan dalam memenuhi syahwat
kekuasaa.
Berkaitan
dengan hal tersebut di atas kita dapat lihat sekarang jauh sebelum pelaksanaan
pesta demokrasi persaingan antar partai politik maupun antar para calon sudah
terjadi, untuk merebut hati dan simpati masyarakat agar mereka terpilih pada
pemilihan pemilu yang akan datang, karena itu berbagai carapun sudah dilakukan
dalam persaingan merebut simpati calon pemilih. Mulai dari pencitraan kepada
masyarakat, sperti turun langsung melihat kondisi masyarakat, memberikan
bantuan, ikut berpartisipasi dan memberikan janji-janji kepada masyarakat. Ini
semua dilakukan pada dasarnya sebagai persiapan mental sebelum memasuki pemilihan
partai politik, oleh karena itu harus dilakukan persiapan dari awal, pada
dasarnya apapun yang di lakukan oleh
pelaku/pelaksana politik sekarang akan menjadi awal atau penentu dari keberhasilan
yang di lakukan masa yang akan datang dengan tujuan utamanya adalah kekuasaan.
Perlu
diketahui bahwa ketika kita salah memilih Pemimpin, maka hanya akan
menghadirkan sosok-sosok pemimpin yang mementingkan diri sendiri. Oleh karna
itu persiapan menuju Pemilu 2014 harus dijadikan momentum untuk mencari pemimpin
yang berkualitas dan merakyat. Dan sebagai pemilih maka perlu
mengawasi/mengontrol semua potensi kecurangan, manipulasi termasuk niat kelompok-kelompok tertentu,
misalnya memanipulasi Daftar Pemilih dan lain sebagainya.
Untuk
bangsa Indonesia salah satu yang perlu ada dalam diri pemimpin yang itu, dia
mempunyai karakter yang merakyat, seperti pemimpin memiliki hubungan yang dekat
dengan rakyat, mau mendengar inspirasi rakyat, pekak terhadap situasi
disekitarnya, memiliki bukti kerja yang nyata, sering memberikan solusi, dan
tentunya mecintai masyarakat yang dipimpinnya, bukan sebaliknya yaitu sekedar
janji atau retorika saja. Kalau tidak pintar memilih, maka tidak menutup
kemungkinan bangsa Indonesia akan mengulang kesalahan yang sama, yakni
memunculkan pemimpin yang sejatinya bukan memihak ke rakyat.
Artinya,
sangat Jelas bahwa Pemilu 2014 amatlah penting dan strategis bagi masa depan
bangsa. Mau tak mau, Indonesia harus berambisi mewujudkan hari esok yang lebih
baik, menjadi bangsa yang kompetitif. Untuk mewujudkan hari esok yang lebih
baik, diharapkan partisipasi seluruh masyarakat bangsa Indonesia dalam
pemilihan yang akan datang karena suara rakyat adalah sumber perubahan.
Kita berharap
persaingan politik di pemilu 2014 nanti semua bentuk politik yang bersaing di
Negeri ini adalah politik- politik yang bersih, bertanggungjawab, dan tidak
hanya mengejar kekuasaan untuk kepentingan pribadi atau golongan semata, namun
mengejar kekuasaan untuk memberikan manfaat bersama kepada masyarakat.